Sungguh mengerikan, seekor makhluk aneh muncul di pantai Lousiana, Teluk Meksiko. Makhluk ini berwarna coklat tua dan tampak seperti alien.
Namun alih-alih takut, Anda malah bisa berubah sikap menjadi prihatin bahawa sebenarnya 'alien' tersebut adalah burung pelikan. Burung naas tersebut menjadi mirip monster karena seluruh tubuhnya terbaluri oleh tumpahan minyak di Teluk Meksiko.
Seperti yang diberitakan thesun.co.uk, Sabtu (5/6/2010), unggas berbulu putih itu tidak bisa mengepakkan sayapnya karena seluruh bulu-bulunya lengket. Bahkan nyawa pelikan ini pun terancam jika tidak ada yang menyelamatkannya.
Tumpahan minyak dalam jumlah besar yang mengancam Teluk Meksiko, telah menjadi bencana besar bagi lingkungan. Binatang-binatang yang ada di laut, tidak hanya ikan tapi juga burung yang mencari makan di laut, menjadi korban yang paling menderita akibat insiden ini.
Untungnya ada Sierra Club yang peduli pada keselamatan binatang-binatang yang menjadi korban tumpahan minyak. Salah seorang ahli perikanan setempat, Kerry Champaign, bahkan berusaha melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan si pelikan yang berlumuran lumpur minyak.
Tumpahan minyak yang meluas di Teluk Meskiko menjadi bencana juga bagi warga sekitar. Warga yang menggantungkan hidupnya dari laut, juga turut mengalami kesusahan karena udang, kerang, dan ikan semua mati akibat insiden ini.
Minyak mulai mencemari Teluk Meksiko pada 20 April lalu ketika anjungan lepas pantai milik Deepwater Horizon, yang disewakan ke perusahaan raksasa energi asal Inggris, British Petroleum (BP), meledak dan menewaskan 11 orang.
Saat ini BP menggali dua sumur tambahan untuk menghentikan kebocoran itu, namun diperkirakan baru akan selesai bulan Agustus. Sedikitnya 20 juta galon minyak kini telah tumpah ke Teluk Meksiko dan tumpahan minyak itu sudah mencemari lebih dari 110 km pesisir Louisiana.
sc/detik.com
Namun alih-alih takut, Anda malah bisa berubah sikap menjadi prihatin bahawa sebenarnya 'alien' tersebut adalah burung pelikan. Burung naas tersebut menjadi mirip monster karena seluruh tubuhnya terbaluri oleh tumpahan minyak di Teluk Meksiko.
Seperti yang diberitakan thesun.co.uk, Sabtu (5/6/2010), unggas berbulu putih itu tidak bisa mengepakkan sayapnya karena seluruh bulu-bulunya lengket. Bahkan nyawa pelikan ini pun terancam jika tidak ada yang menyelamatkannya.
Tumpahan minyak dalam jumlah besar yang mengancam Teluk Meksiko, telah menjadi bencana besar bagi lingkungan. Binatang-binatang yang ada di laut, tidak hanya ikan tapi juga burung yang mencari makan di laut, menjadi korban yang paling menderita akibat insiden ini.
Untungnya ada Sierra Club yang peduli pada keselamatan binatang-binatang yang menjadi korban tumpahan minyak. Salah seorang ahli perikanan setempat, Kerry Champaign, bahkan berusaha melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan si pelikan yang berlumuran lumpur minyak.
Tumpahan minyak yang meluas di Teluk Meskiko menjadi bencana juga bagi warga sekitar. Warga yang menggantungkan hidupnya dari laut, juga turut mengalami kesusahan karena udang, kerang, dan ikan semua mati akibat insiden ini.
Minyak mulai mencemari Teluk Meksiko pada 20 April lalu ketika anjungan lepas pantai milik Deepwater Horizon, yang disewakan ke perusahaan raksasa energi asal Inggris, British Petroleum (BP), meledak dan menewaskan 11 orang.
Saat ini BP menggali dua sumur tambahan untuk menghentikan kebocoran itu, namun diperkirakan baru akan selesai bulan Agustus. Sedikitnya 20 juta galon minyak kini telah tumpah ke Teluk Meksiko dan tumpahan minyak itu sudah mencemari lebih dari 110 km pesisir Louisiana.
sc/detik.com
0 komentar:
Posting Komentar